Pilpres dan Pileg Serempak, Koalisi Akan Lebih Kuat
Didi Syafirdi - detikPemilu
Jakarta - Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) diharapkan dapat berjalan serempak karena akan lebih menghemat biaya. Selain itu pemilu serempak juga akan mendorong parpol berkoalisi sebelum Pileg sehingga sifat koalisinya lebih kuat.
"Kalau pemilu serempak, koalisi akan dilakukan sebelum pileg. Ini akan lebih kuat, bukan hanya koalisi kepentingan," ujar Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra seusai Dialog Publik 'Haruskah Pemilu Serempak?' di Hotel Sultan, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2009).
Selain itu, lanjut Yusril, pemilu yang dilakukan secara serempak akan meningkatkan partisipasi pemilih dibandingkan jika dilakukan secara terpisah. "Tingkat asumsi masyarakat untuk hadir ke bilik suara akan lebih tinggi," ungkapnya.
Menurut Yusril, pada Pemilu 2004 minat masyrakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lebih tinggi pada waktu Pileg ketimbang Pilpres.
Sependapat dengan pernyataan Yusril, fungsionaris Partai Golkar Slamet Effendi Yusuf berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memutuskan pemilu dilaksanakan secara serempak.
"Akan terjadi suatu proses di mana parpol akan saling mendekat untuk mencari calon," kata pria berkacamata ini.
Sedangkan jika Pilpres dengan Pileg dilakukan secara terpisah, menurut Slamet, parpol akan melihat hasil dari perolehan suara pada Pileg. "Koalisi yang terbentuk hanya untuk kepentingan pragmatikal," tandasnya. ( did / sho )
Didi Syafirdi - detikPemilu
Jakarta - Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) diharapkan dapat berjalan serempak karena akan lebih menghemat biaya. Selain itu pemilu serempak juga akan mendorong parpol berkoalisi sebelum Pileg sehingga sifat koalisinya lebih kuat.
"Kalau pemilu serempak, koalisi akan dilakukan sebelum pileg. Ini akan lebih kuat, bukan hanya koalisi kepentingan," ujar Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra seusai Dialog Publik 'Haruskah Pemilu Serempak?' di Hotel Sultan, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2009).
Selain itu, lanjut Yusril, pemilu yang dilakukan secara serempak akan meningkatkan partisipasi pemilih dibandingkan jika dilakukan secara terpisah. "Tingkat asumsi masyarakat untuk hadir ke bilik suara akan lebih tinggi," ungkapnya.
Menurut Yusril, pada Pemilu 2004 minat masyrakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lebih tinggi pada waktu Pileg ketimbang Pilpres.
Sependapat dengan pernyataan Yusril, fungsionaris Partai Golkar Slamet Effendi Yusuf berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memutuskan pemilu dilaksanakan secara serempak.
"Akan terjadi suatu proses di mana parpol akan saling mendekat untuk mencari calon," kata pria berkacamata ini.
Sedangkan jika Pilpres dengan Pileg dilakukan secara terpisah, menurut Slamet, parpol akan melihat hasil dari perolehan suara pada Pileg. "Koalisi yang terbentuk hanya untuk kepentingan pragmatikal," tandasnya. ( did / sho )